"You can change your wife , your Politic , your Religion and your Gender But NEVER , NEVER can you change your favorite football team"
Welcome
Wednesday, 2 June 2010
The Days After Tomorrow
The Day After Tomorrow adalah film fiksi ilmiah tahun 2004 yang menggambarkan akibat-akibat dari pemanasan global. Film ini ada pada urutan ke-45 di dunia dalam total penghasilannya, yaitu US $542,771,772.
The Day After Tomorrow adalah film keluaran tahun 2004 bercerita tentang apa yang mungkin terjadi jika global warming tidak berhenti? Film ini dibintangi oleh Dennis Quaid yang berperan sebagai ilmuwan yang mempelajari Bumi dan sejarahnya. Dia menyadari peristiwa yang pasti terjadi pada seluruh area bumi dan mencoba memberikan pemahaman kepada pemerintah akan kejadian itu. Dia juga menyadari keadaan buruk yang akan menimpa putranya—Sam--yang terjebak di New York akibat badai ganas yang melanda. Dia membuat keputusan untuk membuat jalan melalui cuaca yang sangat dingin dan sangat buruk kondisinya hanya untuk menemukan dan menyelamatkan putranya. Kita ditontonkan kota New York terbanjir dan seketika membeku. Salah satu adegan yang membuatku tertarik ketika saya melihat Patung Liberty hampir seluruhnya tertutup salju. Paling tidak, patung itu tidak hancur layaknya di film Independence Day. Adegan terberat ketika Dennis Quaid sedang berjuang ketika salju datang dan muncul dengan jelas. Dia menatap ke atas dan melihat badai mendekati. Dia dengan sigap mendorong temannya sampai jatuh ke lorong sebuah restoran, melempar perlatannya ke bawah, dan kemudian dia sendiri menjatuhkan dirinya ke lorong itu. Kemudian dengan cepat dia membuat api agar mereka tidak membeku ketika badai datang lagi dengan cepat.
Film ini membuktikan contoh masa dingin yang dapat terjadi di masa depan. Tentu saja, hal itu tidak mungkin terjadi secepat dan seburuk itu layaknya yang ditunjukkan film tersebut. Hal itu mungkin tidak terjadi pada masa kita, tetapi bisa saja terjadi secara bertahap. Saya menikmati film ini, karena saya penggemar film fiksi ilmiah dan saya juga suka menonton film tentang bencana. Film semacam itu merupakan film yang luar biasa dengan menampilkan aneka spesial efek yang menakjubkan. Saya akan selalu mengingat adegan dimana mereka sedang berjalan menyebrangi salju, yang sebenarnya itu adalah Samudera Atlantik, dan mereka berjalan melewati kapal yang setengahnya terkubur dan Patung Liberty, hingga mereka sampai di kota New York.
Alur
Jack Hall (Denis Quaid)adalah seorang Paleoclimatologist yang sedang melakukan penelitian di Benua Antartika bersama temannya Frank (Jay O. Sanders) dan Jason (Dash Mihok).Sedang melakukan pengeboran untuk mengambil sampel inti es di Larsen Ice Shelf.Saat sedang pengeboran terjadi retakan besar seperti membelah benua itu.Jack menyajikan temuannya pada Konferensi Pemanasan Global Perserikatan Bangsa-Bangsa,di New Delhi India,di sana hadir banyak diplomat,termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat, (Kenneth Welsh) yang tidak yakin pada teori Jack.
Keprihatinan Jack juga dirasakan Profesor Terry Rapson (Ian Holm) dari Pusat Penelitian Iklim Hedland,Skotlandia.Disana Rapson menemukan dua pelampung di Atlantik Utara secara bersamaan menunjukkan penurunan suhu air secara besar,Rapson menyimpulkan bahwa mencairnya es di kutub telah mengganggu arus Atlantik Utara.Dia menelpon Jack dan memberitahu apa yang terjadi.Jack percaya bahwa peristiwa yang pernah ia ramalkan akan terjadi,tapi tidak dalam waktu yang sangat dekat.Jack dan kedua temannya membangun model prakiraan cuaca bersama Janet Tokada (Tamlyn Tomita) dari NASA.
Di Seluruh Dunia,telah terjadi cuaca ekstrem secara massal.Di Chiyoda,Jepang telah terjadi hujan batu es sebesar bola baseball dan kota Los Angeles telah dihancurkan serangkaian angin topan.Presiden Amerika Serikat(Perry King) mengumumkan kepada FAA untuk menghentikan lalu lintas udara di Amerika Serikat disebabkan oleh cuaca buruk yang sangat parah.Sementara itu,tiga Helikopter RAF yang masuk ke mata badai superstorm yang menyebabkan bahan bakar serta awaknya membeku dan mereka jatuh seketika.Ini disebabkan oleh turunnya suhu di bawah -150 °F(-101,1 °C) dan ini merupakan awal dari Pembekuan Global.
Anak Jack, Sam Hall (Jake Gyllenhaal) berada di New York City untuk kompetisi akademik dengan teman-temannya Brian dan Laura (Arjay Smith dan Emmy Rossum). Selama kompetisi, cuaca menjadi semakin buruk dengan angin kencang dan hujan deras.Sam menelepon ayahnya bahwa ia akan pulang dengan kereta bawah tanah.Tapi Sam baru tahu bahwa Grand Central Station telah di tutup.Saat akan mengungsi di Perpustakaan Umum New York,suatu gelombang air pasang setinggi setengah Patung Liberty menerjang Manhattan.Sam dan temannya pun selamat setelah berhasil masuk ke Perpustakaan itu.
Sam menelpon ayahnya bahwa ia baik-baik saja dan ayahnya memperingatkan untuk tidak keluar dari gedung itu karna badai itu akan semakin parah.Sementara itu para korban selamat harus mengungsi ke Selatan.Sam mencoba memperingati mereka tapi mereka tidak percaya dan hanya beberapa orang yang ingin mempercayainya.Di perbatasan Meksiko banyak korban yang selamat masuk secara paksa dan ilegal.Jack yang pergi ke Manhattan untuk menyelamatkan Sam ditemani oleh Frank dan Jason.Tapi di perjalanan Frank terjatuh di sebuah atap kaca Pusat Perbelanjaan.Jack dan Jason mencoba menyelamatkan tapi Frank mengorbankan dirinya dengan memotong tali.
Sam dan kelompok kecilnya mencoba menghangatkan diri dengan membakar semua buku yang ada disitu dan mengambil makanan dari mesin penjual otomatis.Laura menderita keracunan darah sehingga Sam,Brian dan JD mencari penisilin di sebuah kapal kargo Rusia yang terbawa oleh air pasang.Saat berhasil mendapat makanan dan obat,mata badai superstorm melewati New York dan seluruh kota membeku dengan cepat.Merekapun tiba diperpustakaan dengan cepat dan berusaha menghangatkan diri dengan membakar buku.
Jack dan Jason yang bersembunyi kembali melanjutkan perjalanan dan sampai di perpustakaan dan menemukannya terkubur oleh salju,tetapi menemukan kelompok Sam hidup dan selamatkan. Presiden memerintah pencarian dan tim penyelamat untuk mencari korban lain, yang telah diberikan tahu oleh Sam. Film berakhir dengan dua astronot memandang pemandangan bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, menunjukkan mayoritas belahan bumi utara tertutup es.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
gedein mass, tulisannya
tapi dah keren mass
keren
Post a Comment