Sejarah telah melahirkan banyak tokoh dan pelakunya. Sebagai orang yang mewarisi sejarah, tentunya belajar dari mereka yang telah menjadi bagian dari sejarah adalah cara paling arif untuk menjalani sejarah kita sendiri. Dan para tokoh sejarah tersebut, selain dari apa yang kita kenal selama ini, ternyata mempunyai sisi yang perlu kita ketahui dan kita bisa mengambil nilainya.
Kubilai Khan
Kubilai Khan
kubilai khan Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang satu ini. Ekspansinya kepenjuru dunia meninggalkan rekam sejarah hingga hari ini. Kaisar Mongol yang sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat tinggi. Percaya tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Asal tahu saja, Kubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya
Galileo Galilei
galileo Lahir dalam masa “dark age” Galileo Galilei hidup kurang beruntung. Setelah pandangan-pandangan ilmiahnya soal tata surya membuat dirinya berurusan dengan pihak gereja, kematiannya pun dirundung masalah. Saat kematiannya pada tahun 1642, jasadnya tidak langsung dikubur, tapi tetap disimpan hingga tahun 1737, kira-kira hampir seabad. Tak cukup hanya itu, sebelum dikubur di Gereja Santa Croce, Florence, Italia, seorang bangsawan tega memotong tiga jari Galileo sebagai kenang-kenangan. Dua dari jari itu kemudian dimiliki oleh seorang dokter Italia, dan jari ketiga-sepotong jari tengah-saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Italia, dipajang menunjuk ke langit di atas tiang marmer.
Abraham Lincon
lincoln Tak terbantahkan lagi bahwa Lincoln adalah bapak bangsa Amerika. Tapi anehnya, untuk ukuran seorang tokoh kelas dunia, hidupnya dipenuhi dengan berbagai kegagalan dan tragedi. Tahun 1831 dia mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Tahun 1832 dia menderita kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal. Tahun 1833 dia mencoba usaha lagi dan kembali bangkrut. Tahun 1835 istrinya meninggal dunia. Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. Tahun 1837, dia kalah dalam suatu kontes pidato. Tahun 1840, ia gagal dalam pemilihan anggota senat AS. Tahun 1842, dia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres AS. Tahun 1848 ia kalah lagi di kongres. Tahun 1855, lagi-lagi gagal di senat. Tahun 1856 ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden. Tahun 1858 ia kalah lagi di senat. Tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat. Dan yang terakhir, pada tahun 1865, selesai menonton opera, John Wilkes Booth, seorang aktor opera, menembaknya hingga tewas!
Johannes Brahm
johanes bhram Dia adalah seorang komposer besar yang pernah dimiliki bangsa Jerman. Hidup tahun 1883 – 1897. Banyak karya besar lahir dari tangannya. Salah satunya yang masyhur adalah Wiegenlied, Op. 49 No. 4 (“Lagu Nina Bobo”, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms’ Lullaby). Sebagai seorang seniman tentunya banyak orang berpendapat bahwa perasaan mereka sangat halus dan peka. Tetapi komposer yang satu ini tidak. Ia sangat benci dengan binatang. Setiap malam dalam hidupnya, ia naik keloteng rumahnya, mengambil busur dan anak panah, dan membunuh semua kucing milik tetangganya.
Wilhelm Steinitz
Wilhelm_Steinitz2 Lahir 17 Mei 1836 – meninggal 12 Agustus 1900 pada umur 64 tahun) ialah seorang pecatur dan juara catur dunia resmi pertama antara tahun 1886 hingga 1894. Ia berasal dari keluarga Yahudi dari Wina di Austria-Hongaria. Kemudian ia tinggal di Inggris dan kemudian mengubah namanya dari Wilhelm menjadi William. Di tahun-tahun akhir hidupnya ia pindah beserta keluarganya ke Amerika Serikat, dan kemudian menderita sifilis. Pada masa tuanya, ia secara perlahan-lahan dijangkiti kegilaan, dan sering merasa bahwa ia dapat menelepon seseorang tanpa menggunakan telepon, ataupun bermain catur tanpa menyentuh bidak. Puncak kegilaannya terjadi saat Steinitz mengumumkan kepada masyarakat luas bahwa ia hendak menantang Tuhan untuk bermain catur. Lebih parah lagi, ia menawarkan fur satu bidak dalam pertandingan ini!
Nopoleon Bonaparte
napoleon Saat berperang di Timur Tengah tahun 1799, ia bermaksud melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis, ketika Perancis berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang influenza. Saat menginspeksi pasukan, Napoleon terserang batuk berat hingga ia mengutuk “ Ma sacre toux! “ (Batuk sialan!). Perwira pendamping Napoleon merasa sang jenderal mengatakan Massacrez Tous (Bunuh semua). Akibatnya, 1200 orang tawanan Turki itu dieksekusi mati. Tragedi kemanusiaan dalam sejarah yang disebabkan hanya karena batuk sang jenderal dan kuping perwira yang soak!
No comments:
Post a Comment