Wednesday, 25 May 2011

Globalisasi yang Mempengaruhi Cina!

Globalisasi seakan tidak bisa dibendung lagi. Walaupun ada pihak yang bersikap skeptis akan hadirnya globalisasi di dunia ini, dampak dari globalisasi itu sendiri ternyata telah nampak dan dapat kita rasakan langsung. Terjangkaunya berita-berita dari luar negeri di negeri kita merupakan contoh kecil dari adanya globalisasi yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai the borderless world atau dunia tanpa batas yang dapat menyebabkan arus informasi, barang, jasa, modal, teknologi, dan sebagainya dapat dilakukan dengan mudah. Dalam hal ini liberalisasi menjadi salah satu kata kunci dari globalisasi yang tentunya mempunyai dampak yang sangat besar di bidang ekonomi. Hal ini tentunya akan mengarah pada suatu istilah, yaitu globalisasi ekonomi, di mana semakin banyak negara yang terlibat dalam proses ekonomi dunia. Dalam hal ini akan terjadi suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan teknologi

Cina memang layak untuk dijadikan sebagai model negara dalam pembahasan globalisasi ekonomi. Hal ini dikarenakan Cina, yang notabene lebih senang disebut sebagai negara berkembang ini, selalu mempunyai pertumbuhan ekonomi sebesar 7% di tiap tahunnya. Terlebih Cina tumbuh sebagai negara yang menjadikan teknologi sebagai salah satu penopang kekuatan ekonomi Cina.

Globalisasi Ekonomi dan Teknologi
Globalisasi ekonomi itu sendiri mengindikasikan sebagai suatu proses di mana semakin banyak negara berkecimpung di dalam ekonomi dunia. Semakin mengglobalnya suatu negara dalam perekonomian dunia dapat dilihat dari beberapa hal seperti meningkatnya pangsa ekspornya di pasar dunia, semakin aktif terlihat dalam suatu produksi yang melibatkan banyak negara, dan semakin meningkatnya arus investasi yang masuk ke negara tersebut ataupun yang keluar untuk diinvestasikan ke negara-negara lain.
Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang menyebabkan segala hal dapat terjadi secara alamiah atau natural, yang dapat melintasi batas negara dengan mudah, seperti arus perdagangan, informasi, migrasi, dan termasuk transfer teknologi.
Ian Clark dalam bukunya yang berjudul Globalization and International Relations Theory menerangkan bahwa globalisasi merupakan suatu kekuatan otonom yang digerakkan oleh teknologi, organisasi ekonomi, komunikasi, dan pola budaya. Apa yang disampaikan Clark ini menandakan bahwa teknologi merupakan salah satu pendorong atau penggerak dari globalisasi, dan karena itu globalisasi ekonomi pun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi suatu negara.
Apa yang terjadi di Cina?
Lantas apa yang terjadi di Cina? Globalisasi ekonomi juga menghantam Cina. Namun, bukan Cina namanya kalau tidak unik. Cina merupakan negara yang dapat dikatakan mempunyai potensi yang besar dalam menghadang arus globalisasi yang notabene sering diserukan oleh beberapa pihak yang menguntungkan segelintir orang dan menyusahkan rakyat. Globalisasi yang bersifat borderless ini secara tidak langsung mempermudah Cina dalam melakukan kegiatan ekonominya. Terlebih ketika Cina merasa bahwa ia mempunyai potensi yang cukup baik untuk memajukan perekonomiannya.
Warga Cina yang sangat banyak jumlahnya itu telah memberikan beberapa dampak yang menguntungkan bagi Cina. Pertama, yaitu sebagai pasar yang menjanjikan bagi para pengekspor barang atau produsen. Kedua, buruh Cina pun dapat dikatakan berupah murah, mudah dijangkau, dan yang terpenting adalah bahwa mereka terampil. Pemerintah Cina memang telah memberikan perhatian lebih kepada para buruhnya agar terampil. Selain karena jumlah warga Cina yang banyak tersebut, Cina mempunyai latar belakang yang turut mendorongnya untuk memajukan kembali perekonomiannya. Seperti dari kekalahan pasukan Cina di berbagai medan perang, serta ketika Cina sedang tidak berhubungan baik dengan Uni Soviet, Mao Tse Tung, Pemimpin Cina kala itu, langsung memutuskan alih teknologi dari Uni Soviet itu ke Cina yang mana hal ini tentunya akan menghambat laju proses pengembangan perekonomian Cina, mengingat perekonomian Cina sudah dari jaman dahulu sangat disokong oleh teknologi.
Sampai saat sekarang ini, Cina masih mempertahankan transfer teknologi sebagai salah satu sumber kemajuan perekonomian Cina. Transfer teknologi yang dilakukan oleh Cina dijadikan sebagai salah satu persyaratan bagi negara lain untuk dapat berinvestasi di Cina yang menurut mereka menjanjikan. Maksudnya adalah negara lain boleh berinvestasi di Cina dengan pangsa pasar yang cukup menjanjikan, upah buruh yang murah dan sebagainya asal mereka (para investor itu) mau mengalihkan teknologinya di Cina melalui berbagai cara. Misal yaitu dengan mendirikan pusat riset dan pengembangan teknologi yang pernah dilakukan oleh General Motor ketika ingin berinvestasi di Cina. Cara seperti ini dapat dikatakan cukup jitu untuk dilakukan Cina karena dengan demikian Cina mendapatkan transfer teknologi dari para pelaku ekonomi dunia di dalam kerangka investasi, yang mana menjadikannya sah dan menghindarkan Cina dari pelanggaran atas HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang mana sering disudutkan ke Cina akan barang-barang duplikat yang berhasil dibuatnya hingga menembus pasar internasional.
Transfer Teknologi yang Menguntungkan Cina
Seperti yang telah disinggung di atas, para investor yang ingin berinvestasi di Cina, mau tidak mau memberikan atau mentransfer teknologinya itu kepada Cina melalui kontrak magangnya. Untuk mendukung hal ini, Pemerintah Cina berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Cina secara perlahan. Dengan melakukan hal ini tentunya akan semakin membantu Cina untuk menjadi negara yang dapat menerapkan teknologi yang didapatnya dengan lebih baik lagi. Dan dapat dikatakan di sini bahwa transfer teknologi yang berlangsung telah memberikan keuntungan tersendiri bagi Cina.

Pertama, dengan adanya transfer teknologi dari perusahaan luar, maka Cina yang sudah mempunyai potensi atau dasar-dasar pengetahuan teknologi dapat semakin menyerap ilmu dan menerapkannya. Dalam hal ini kemampuan Cina dapat semakin terasah untuk bisa mengembangkan atau meningkatkan teknologi baru (berinovasi). Kedua, transfer teknologi telah menyebabkan meningkatnya perusahaan-perusahaan padat teknologi baik perusahaan luar negeri ataupun perusahaan domestik Cina. Data dari Foreign Invested Enterprises (FIE) tahun 1995 menyebutkan bahwa porsi perusahaan pada teknologi telah naik dari 26,86% menjadi 33,21%. Hal ini tentunya menyebabkan semakin lancarnya laju perekonomian Cina.
 
Ketiga, transfer teknologi telah memberikan nilai tambah pada produk-produk yang dihasilkan Foreign Invested Enterprises (FIE) tahun 1995 mengatakan bahwa tiga perempat penjualan produk berteknologi buatan Cina adalah ke luar negeri, dan menurut perkiraan, lebih dari 85% teknologi tinggi Cina sudah diekspor. Dengan persentase tingginya jumlah produk berteknologi yang diekspor Cina, tentunya akan berdampak pada penambahan devisa negara dan peningkatan PDK (Pendapatan Domestik Kotor atau Gross Domestic Bruto / GDP) dari Cina sendiri yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan 7-8% – suatu pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Dengan banyaknya jumlah produk ekspornya dan memperlebar sayap ke beberapa negara ini, Cina telah menjadi agen ekonomi global karena Cina telah melebarkan pangsa pasarnya secara internasional.
Kesimpulan
Akhirnya dapat disimpulkan di sini bahwa transfer teknologi yang ada dan dikembangkan di Cina sekarang ini merupakan salah satu dampak dari globalisasi ekonomi yang sedang berlangsung. Globalisasi ekonomi telah menghilangkan arti batas negara dan mempermudah pelaksanaan ekonomi antarbangsa. Terlebih globalisasi ekonomi sangat terkait dengan teknologi, dalam artian negara yang mempunyai teknologi yang semakin maju akan dapat menguasai perekonomian dunia. Cina adalah contohnya.
Dari awal Cina memang telah berpotensi dalam hal teknologi, namun dengan berjalannya waktu Cina semakin giat untuk meningkatkan kembali kemampuan berteknologinya setelah beberapa hal menghambat kemajuan Cina tersebut. Transfer teknologi yang mengalir ke Cina pun semakin deras. Cina menetapkan suatu strategi bagi perusahaan luar negeri yang ingin berinvestasi di Cina, yaitu dengan mensyaratkan adanya transfer teknologi dari perusahaan tersebut di Cina. Akibatnya, dengan segala potensi domestik yang dimiliki Cina, banyak perusahaan yang melirik Cina, dan tentunya arus transfer teknologi semakin deras mengalir ke Cina.
Transfer teknologi yang berjalan di Cina pun sangat memberikan keuntungan tersendiri bagi Cina, yaitu seperti semakin terasah dan menambahkan pengetahuan Cina akan teknologi baru dunia Barat, meningkatnya jumlah perusahaan-perusahaan yang padat teknologi yang mana akan menjadi salah satu aktor penting dalam kelancaran laju perekonomian Cina, semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas dari produk ekspor Cina ke mancanegara yang mana dibarengi dengan murahnya harga produk ekspor tersebut sehingga produk ekspor Cina banyak membanjiri pasar internasional dan digemari oleh banyak negara. Keuntungan-keuntungan yang didapat Cina seperti ini telah menunjukkan bahwa betapa transfer teknologi Cina sangat bermain secara signifikan terhadap kemajuan perekonomian Cina. Dan sebagai dampak dari globalisasi ekonomi, transfer teknologi telah menjadikan Cina sebagai agen globalisasi yang beruntung karena dapat menempatkan teknologi secara benar.

sumber : twatter.com

No comments:

Linkss